Pelajar Muhammadiyah Jangan Hanya Jadi Laskar Pelangi
7:13:00 pm
PR IPM SIAK
Warga Muhammadiyah tengah berkumpul di sebuah lapangan (sumber: JG Photo)
Din menilai pelajar adalah tiang negara, dan negara akan menjadi baik bila pelajar berprestasi
PALEMBANG. Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin meminta agar
anggota Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) jangan sekadar menjadi
‘laskar pelangi'. Dia justru meminta para pelajar tersebut menjadi anak
panah Muhammadiyah yang bisa membawa Muhammadiyah memasuki usia abad
kedua.
“Pelajar adalah tiang negara. Negara akan menjadi baik bila pelajar
berprestasi, tapi sebaliknya negara akan runtuh bila pelajar buruk,”
tegas Din dalam pidato amanat Muktamar IPM ke-18, di Palembang, Senin
(26/11).
Din lantas menyebut IPM sebagai organisasi kepemudaan dan pelajar (OKP)
terbaik, baik secara nasional maupun Asean. Bahkan beberapa pelajar di
sekolah-sekolah Muhammadiyah berprestasi.
Pelajar SMK Muhammadiyah 2 Borobudur, Malang, berhasil menciptakan mobil
nasional terbaik. Sekolah tersebut juga meluncurkan bus panggung
berkapasitas 32 penumpang, yang bisa berfungsi multiguna.
Selain itu, menurut Din, SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi, Malang juga
telah meluncurkan hybrid solar car. Peresmian peluncuran mobil bertenaga
baterai itu dilakukan olehnya dua minggu lalu.
Mobil tersebut diberi nama Smart Education Hybrid Solar Car. Dengan
Photovoltaic sebanyak 4 unit dan daya puncak power 168 watt, mobil ini
mampu menempuh 12 jam perjalanan dengan mengangkut dua penumpang.
Prestasi lainnya yang dibanggakan Ketua PP Muhammadiyah adalah prestasi
tim pelajar SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo yang memenangkan Aerial Robot
Contest (pesawat tanpa awak). “Tim dari SMA 2 Sidoarjo menjadi
satu-satunya juara dalam Indonesia Aerial Robot, di Institute Teknik
Bandung,” kata Din bangga.
Untuk itu, Din meminta agar para pelajar Muhammadiyah jangan kalah dari
sekolah-sekolah lain. Bahkan dia meminta para pelajar Muhammadiyah untuk
berlomba-lomba menjadi yang terbaik. “Why not the best? Why not the
best,” teriak Din sambil meminta seluruh pelajar turut meneriakkan
slogan tersebut.
Bonus Demografi
Sementara itu, Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, masa depan
Indonesia sangat tergantung oleh kemampuan inovatif dan kreatif generasi
muda. Apalagi Indonesia saat ini hingga 2025 dianugerahi bonus
demografi, yakni kondisi struktur masyarakatnya yang didominasi penduduk
berusia produktif.
“Berbeda dengan negara-negara maju yang evolusi demografinya ageing
(menua), negara-negara Asia, termasuk Indonesia, justru mengalami bonus
demografi,” jelas Hatta.
Oleh karena itu, masa depan Indonesia sebagai bangsa tergantung pada
kualitas dari para generasi muda. Apalagi pada 2015, Indonesia akan
menghadapi Asean Economic Community. Ketika Masyarakat Ekonomi Asean
diberlakukan, akan terjadi aliran bebas modal, informasi, dan tenaga
kerja terampil dan berkeahlian.
“Sudah menjadi kewajiban kita semua untuk menciptakan generasi-generasi
yang unggul di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain aspek
manusia, Indonesia juga diberi keunggulan dari sumber daya alam,” kata
Hatta.
Terhadap pengelolaan sumber daya alam, pemerintah sudah mengambil
kebijakan untuk tidak mengizinkan lagi ekspor mentah seluruh hasil
tambang pada 2014. Hal ini bertujuan agar pengelolaan sumber daya alam
dikelola secara berkeadilan.
Sumber : http://www.beritasatu.com/nasional/84977-pelajar-muhammadiyah-jangan-hanya-jadi-laskar-pelangi.html
Penulis: ID/ Efendi Duta/ Ayyi Achmad Hidayah
Fida Afif Ketua Umum PP IPM Periode 2012-2014
9:47:00 am
PR IPM SIAK
Palembang – Muktamar
IPM XVIII Palembang yang dilaksanakan sejak tanggal 25/11 hingga 28/11
ini telah menentukan ketua umum PP IPM periode 2012-2014 yakni Ipmawan
Fida Afif dalam forum formatur. Formatur sendiri dipilih 9 nama
formatur, dari 33 calon tetap formatur menjadi 9 nama formatur terpilih.
9 nama formatur terpilih itu sendiri adalah 1. Lesti Kaslati Siregar
(PW IPM Sumut). 2. Ahmad Rosyidi (PW IPM Jawa Timur), 3. Ali Khamdi (PW
IPM Jawa Tengah), 4. Daeng Muhammad Faisal (PW IPM Jawa Barat), 5. Fida
Afif (PW IPM DIY), 6. Heriwawan (PW IPM Sulsel), 7. Ary Nurrohman (PP
IPM), 8. Adi Saleh (PW IPM Nangroe Aceh Darussalam), dan 9. Fajar
Febriansyah (PW IPM Sumsel).
Fida Afif terpilih
menjadi Ketua Umum PP IPM dalam rapat formatur, yang kemudian
selanjutnya akan membahas susunan pengurus PP IPM periode Muktamar XVIII
atau Periode 2012-2014. Total Suara dalam muktamar kali ini ada 800-an
suara. Prosesi pemilihan sendiri dilakukan pada Kamis (29/11) Pagi
hingga siang, dan proses penghitungan suara dimulai sejak sore hari,
hingga jumat (30/11) pagi.
Muktamar IPM ke XVIII
secara resmi ditutup sejak Kamis Siang (29/11) pukul 14.00 dan ditutup
oleh Ketua PP Muhammadiyah Drs. Dahlan Rais, M.Hum. Ditemani oleh Staff
Khusus Menteri Kehutanan RI, Ali Taher Parasong.
Psikolog: Nikita Mirzani Bukan Seorang Eksibisionis
7:52:00 pm
PR IPM SIAK
Kasus penganiayaan yang diduga dilakukan artis Nikita Mirzani akhirnya menempatkannya sebagai tersangka. Sampai saat ini, kasus itu masih dalam proses pemeriksaan kepolisian.
Sederet aksi
Nikita sensasional pernah dilakukan, mulai dari foto syur, perang kata, pengakuan berselingkuh, sampai penganiayaan. Tidak ayal sering menjadi sasaran cemoohan dari masyarakat, melalui komentar komentar pedas di media online.
Hal ini kemudian mengarah kepada anggapan bahwa janda anak satu itu punya naluri selalu ingin membuat sensasi, agar menjadi perhatian khalayak.
Ini ditanggapi pula oleh psikolog cantik
Zoya Amirin, saat dimintai pendapat soal
Nikita yang selalu menjadi buah pembicaraan media. Apakah
Nikita Mirzani seorang eksibisionis?
"Kalau saya lihat bukan. Ada kemungkinan dia tipe orang yang punya sifat selalu bikin heboh. Saya juga pernah nanya soal ini ke dia. Kalau memang dia eksebisionis, keinginan dia cari sensasi dengan foto-foto hot, karena memang ingin membuat pria tertarik pada keindahan tubuhnya,” ujarZoya kepada KapanLagi.com®, Selasa (30/10) pagi.
Lebih lanjut
Zoya mengungkapkan, bahwa sebutan eksibisionis pada wanita memang sulit dibedakan. Namun khusus untuk
Nikita,
Zoya punya anggapan tersendiri.
"Tapi saya pikir dia bukan orang yang eksibisionis. Ketika di acara saya (Saxophone), dia bilang kalo dia seneng dan nyaman pake baju terbuka, bukan sekedar menunjukkan keindahan tubuhnya," ungkap Zoya.
Eminem Umumkan Album Baru Lewat Topi
7:51:00 pm
PR IPM SIAK
Buat para penggemar Eminem yang sudah menanti album barunya sejak tahun 2010, boleh bernafas lega nih. Pasalnya,Eminem sendiri secara sengaja sudah membocorkan rencana album barunya yang bakal dirilis tahun 2013 mendatang.
Uniknya, rahasia itu terbongkar justru bukan dari mulut
Eminem sendiri. Melainkan dari topi yang didesai dan dijual lewat website pribadinya.
Topi yang diberi nama Eminem Baseball Tribute Champ Hat tersebut dideskripsikan sebagai penghargaan atas nama tim kesayangannya serta pertandingan besar yang pernah berlangsung.
Namun di samping topi tersebut tertulis deretan angka berupa tahun beberapa album
Eminem dirilis. Tertulis: 1996, 1999, 2000, 2002, 2004, 2009, 2010 – and 2013.
Sayangnya, sampai saat ini masih belum ada detail tanggal kapan album baru tersebut akan diluncurkan. Topi itu sendiri dijual seharga US$ 30, dan hasil penjualannya akan langsung disumbangkan kepada The Marshall Mathers Foundation.
Konflik Thailand Selatan Korbankan Guru Agama
7:47:00 pm
PR IPM SIAK
BANGKOK - Seorang guru agama tewas tertembak di wilayah selatan Thailand yang rawan konflik. Pihak berwenang Thailand belum mengetahui siapa dalang dari penembakan ini.Dalam laporan yang dikeluarkan oleh polisi, penembakan tersebut terjadi pada pukul 7 pagi waktu setempat di distrik Yarang, Provinsi Pattani. Selama ini Provinsi Pattani kerap dipenuhi aksi penyerangan yang melibatkan kelompok separatis. Kelompok ini, menyerang ke pihak warga Muslim dan Budha di wilayah tersebut.Korban bernama Mahama Ma-ae, merupakan seorang guru agama Islam di satu sekolah di distrik Muang, Provinsi Yala. Pria berusia 47 tahun itu hendak pergi ke tempatnya mengajar. Demikian diberitakan AFP,Selasa (30/10/2012).Saat berada di jalanan, mobil yang dikendarai Mahama tiba-tiba saja dihadang oleh mobil lain dan ditembaki dengan senapan M-16 dari belakang mobilnya. Mahama tertembak beberapa kali di badan dan kepalanya. Saat ini polisi sedang melakukan penyelidikan akan siapa yang bertanggung jawab atas penembakan tersebut. Mereka belum memiliki petunjuk jelas atas penembakan tersebut.Sejak Januari 2004 lebih dari 5.000 orang terbunuh dan 8.000 lainnya luka-luka di wilayah Thaliand selatan. Adapun provinsi yang kerap dilanda kerusuhan antara lain provinsi Yala, Pattani, dan Narathiwat.
Akhir Mina, 176 Jamaah Indonesia Wafat
7:45:00 pm
PR IPM SIAK
MAKKAH - Rangkaian pelaksanaan rukun dan wajib haji sebagian besar telah selesai dilakukan oleh jamaah haji Indonesia. Dimulai dari wukuf di Padang Arafah, melempar jumroh di Mina serta tawaf ifadah dan sai di Masjidil Haram.Hingga hari terakhir pelaksanaan haji di Mina-Jamarot atau hari tasrik ketiga kemarin, jumlah jamaah haji Indonesia meninggal mencapai 176 jamaah. Dari angka 176, jamaah yang meninggal di Arafah 6 orang, sedangkan di BPHI Mina mencapai 19 jamaah.Sementara itu, Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) di Mina telah melimpahkan ratusan jamaah haji Indonesia yang masih dirawat ke Makkah untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Kepala Seksi Kesehatan Mina Tjetjep Ali Akbar mengatakan, sejauh ini ada 137 pasien yang telah dilimpahkan ke BPHI Makkah. "Semua Jamaah sakit telah dilimpahkan, setelah prosesi melempar jumroh di Mina berakhir kemarin sore," jelasnya.Tjetjep menambahkan, jamaah yang dirujuk ke rumah sakit Arab Saudi sebanyak 21 jamaah. Sejauh ini, mereka yang dirawat sebagian adalah usia lanjut dan jamaah yang memiliki penyakit risiko tinggi seperti hipertensi, diabetes dan jantung, serta gagal ginjal.
Arus Lalin Lumpuh 3 Jam Saat Bentrok di Batang Toru
7:44:00 pm
PR IPM SIAK
MEDAN - Arus lalu lintas dari Sidempuan menuju Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, terhenti selama tiga jam, menyusul amuk massa yang membakar kantor kecamatan dan mobil patroli siang tadi.
Syahrizal (31), salah seorang pengendara, mengaku, terjebak kemacetan di kawasan Kampung Tubuk. Ratusan kendaraan tidak berani melintas karena warga membawa peralatan kayu dan bambu menyerang ke arah polisi.
Mobil patroli dan Kantor Kecamatan Batang Toru juga dibakar sementara Mapolsek Batang Toru dilempari batu. Namun ada satu mobil yang nekat menerobos kerumunan massa, nahasnya mobil tersebut juga rusak terkena lemparan batu.
"Selain mobil, saya juga melihat warga melempari Mapolsek Batang Toru hingga kacanya pecahan," tuturnya.
Titik kumpul massa yang berada di tengah kota membuat sejumlah pertokoan, kantor pos, dan bank memilih tutup. Situasi sempat mencekam, namun kembali terkendali setelah ratusan aparat gabungan dari Polisi, Brimob, dan TNI bersenjata lengkap turun ke lokasi.
"Akibat kerusuhan, aktifitas perekonomian menjadi lumpuh total karena warga takut keluar dan pertokoan tutup," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, ribuan warga turun ke jalan menolak penanaman pipa limbah tambang emas PT Agincourt di Sungai Batang Toru. Alasannya, aliran sungai tersebut sehari-harinya digunakan warga untuk kebutuhan mencuci dan konsumsi.
Siti Hajar, Perempuan Tegar
7:42:00 pm
PR IPM SIAK
“Kamu harus tinggal di sini,” demikian titah Nabi Ibrahim AS kepada isterinya Siti Hajar setelah menempuh perjalanan jauh dengan mengendarai unta.
“Apakah Allah yang memerintah kepadamu agar aku tinggal di sini ?” Tanya Hajar tanpa rasa gentar.
“Iya, “ sahut Ibrahim mantap.
“Jika demikian, Allah tidak akan menelantarkanku.”
Nabi Ibrahim AS meninggalkan Siti Hajar dan Ismail tanpa keraguan sedikitpun. Keduanya dikuatkan hatinya untuk terus bertawakal demi menjalankan perintah Tuhan.
Begitulah kira-kira dialog yang terekam dalam sejarah. Meskipun kejadiannya berlangsung ratusan abad lalu, namun pesan-pesannya masih bisa dihayati sampai kini. Siti Hajar menerima amanah suaminya dengan penuh ketulusan setelah ia tahu bahwa perintah itu berasal dari Tuhan. Ia merupakan sosok perempuan tegar dan cerdas mengambil keputusan, meskipun secara nalar penuh dengan risiko.
Bayangkanlah, seorang perempuan bersama anak balitanya (Ismail) disuruh tinggal di tempat terpencil yang belum dihuni manusia. Hanya berteman hamparan pasir dan perbukitan batu tanpa air dan tumbuh-tumbuhan.
Logika mengatakan, siapapun akan mati kelaparan. Namun fakta berbicara lain. Desa Bakkah (kini menjadi Mekah) yang semula kering tandus akhirnya berubah menjadi kawasan yang makmur dan menjadi pusat peradaban manusia.
Bahan Renungan
Hari Raya Idul Adha dengan segala rangkaian ibadah di dalamnya menyimpan pelajaran sangat mendalam, terutama berkenaan dengan keteladanan sosok Siti Hajar, perempuan sabar, ikhlas dan tegar dalam menghadapi berbagai kesulitan dan penderitaan ketika berpisah dengan suaminya untuk bedakwah menjalankan perintah Allah SWT.
Siti Hajar merupakan simbol perempuan sabar yang taat pada perintah Allah dan sanggup mengemban kepercayaan dari suaminya. Di tengah padang pasir yang ganas, Siti hajar mampu merawat dan mendidik puteranya Ismail dengan penuh tanggungjawab. Segala kesulitan diterimanya dengan penuh tawakkal dan lapang dada.
Ketika Ismail sangat kehausan sementara persediaan air telah habis, maka Siti Hajar berlari kesana-kemari dari bukit Safa ke Marwa mencari sumber air, namun tidak ditemukan. Di luar dugaan, ketika Ismail kecil menggerak-gerakkan kakinya, seketika itu keluarlah air yang melimpah dari bawah padang pasir disertai suara yang gemuruh. Sambil berteriak “Zumi-zumi !” (Berkumpullah !) Siti Hajar menampung air tersebut ke dalam kirbat. Selanjutnya, tempat keluar air tersebut dinamakan sumur zam-zam.
Peristiwa Siti Hajar mencari air merupakan jejak sejarah yang dibicarakan berulang-ulang setiap tahun. Hal tersebut memberi ispirasi bagi umat manusia di kemudian hari serta diabadikan oleh Allah swt lewat salah satu ritual ibadah Haji yakni Sa’,i berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwa. Ibadah Sa’i mengandung pelajaran dan bahan renungan mengenai pengorbanan, perjuangan, dan kesabaran seorang istri yang ditinggalkan suaminya. Di tempat yang “seram” hanya tinggal berdua dengan Ismail kecil.
Kesabaran yang tinggi dengan landasan keimanan yang kokoh telah menjadikan Siti Hajar berada dalam derajat yang tinggi, khususnya di hadapan Allah SWT. Kesabaran sesungguhnya merupakan spesifikasi yang dimiliki manusia dan tidak digambarkan pada malaikat yang selalu taat dan tak punya nafsu membangkang. Sifat sabar juga tidak dimiliki binatang yang diliputi berbagai kekurangan dan didominasi nafsu.
Dalam Alquran, kata sabar disinggung puluhan kali, ditambah dengan keterangan tentang berbagai keutamaan dan derajat yang diperoleh manusia yang sabar. Bahkan kesabaran digambarkan juga sebagai sifat yang penuh hikmah dan dapat dijadikan sarana penolong dalam mengatasi berbagai kesulitan.
Parameter Kesabaran
Parameter kesabaran dapat dicermati dari sikap seseorang ketika awal terjadinya suatu musibah, masalah, atau cobaan lainnya. Sebagaimana digambarkan dalam sabda Nabi Muhammad SAW: “Sabar itu hanya pada goncangan yang pertama.” (HR. Bukhari dan Muslim). Sabda lain yang juga diriwayatkan Bukhari dan Muslim juga menyebutkan, “Tidaklah seseorang diberi karunia yang lebih baik dan lebih luas, selain dari kesabaran.”
Parameter kesabaran juga dapat dilihat jika seseorang yang dapat menenangkan anggota tubuh dan lidahnya ketika tertimpa musibah, masalah ataupun cobaan lainnya juga. Ungkapan bijak menyebutkan, “Hai yang terguncang, engkau tidak bisa mengembalikan apa yang sudah lepas dari tangan. Namun, ringankanlah rasa kecewamu.”
Makna dari peristiwa Siti Hajar mudah-mudahan dapat mendorong kaum perempuan, lebih-lebih seorang istri, agar tidak mudah goyah ketika menghadapi berbagai tekanan hidup.Perubahan zaman dengan segala dinamikanya telah memunculkan problem kehidupan yang kompleks. Berbagai tekanan hidup, ekonomi misalnya, dapat membutakan mata kaum perempuan jika tidak disikapi dengan sabar, tawakkal sambil mencari jalan keluar.
Belakangan ini masyarakat sering disuguhi berita-berita mengenaskan seputar kehidupan perempuan. Hanya karena himpitan ekonomi, seorang ibu nekat mengakhiri hidup bersama anak balitanya, atau tega membunuh darah dagingnya sendiri tanpa rasa belas kasihan. Dalam kondisi tertekan yang berlebihan, kesabaran bisa lenyap dari kehidupan sehingga melahirkan tindakan nekat dan bodoh.
SEJARAH IPM
8:41:00 am
PR IPM SIAK
Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) yang berdiri tahun 1961. Latar
belakang berdirinya IPM tidak terlepas kaitannya dengan latar belakang
berdirinya Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah Islam amar ma'ruf nahi
mungkar yang ingin melakukan pemurnian terhadap pengamalan ajaran Islam,
sekaligus sebagai salah satu konsekuensi dari banyaknya sekolah yang
merupakan amal usaha Muhammadiyah untuk membina dan mendidik kader. Oleh
karena itulah dirasakan perlu hadirnya Ikatan Pelajar Muhammadiyah
sebagai organisasi para pelajar yang terpanggil kepada misi Muhammadiyah
dan ingin tampil sebagai pelopor, pelangsung penyempurna perjuangan
Muhammadiyah.Jika dilacak jauh ke belakang, sebenarnya upaya para pelajar
Muhammadiyah untuk mendirikan organisasi pelajar Muhammadiyah sudah
dimulai jauh sebelum Ikatan Pelajar Muhammadiyah berdiri pada tahun
1961. Pada tahun 1919 didirikan Siswo Projo yang merupakan organisasi
persatuan pelajar Muhammadiyah di Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah
Yogyakarta. Pada tahun 1926, di Malang dan Surakarta berdiri GKPM
(Gabungan Keluarga Pelajar Muhammadiyah). Selanjutnya pada tahun 1933
berdiri Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan yang di dalamnya berkumpul
pelajar-pelajar Muhammadiyah.
Setelah tahun 1947, berdirinya kantong-kantong pelajar Muhammadiyah
untuk beraktivitas mulai mendapatkan resistensi dari berbagai pihak,
termasuk dari Muhammadiyah sendiri. Pada tahun 1950, di Sulawesi (di
daerah Wajo) didirikan Ikatan Pelajar Muhammadiyah, namun akhirnya
dibubarkan oleh pimpinan Muhammadiyah setempat. Pada tahun 1954, di
Yogyakarta berdiri GKPM yang berumur 2 bulan karena dibubarkan oleh
Muhammadiyah. Selanjutnya pada tahun 1956 GKPM kembali didirikan di
Yogyakarta, tetapi dibubarkan juga oleh Muhammadiyah (yaitu Majelis
Pendidikan dan Pengajaran Muhammadiyah). Setelah GKPM dibubarkan, pada
tahun 1956 didirikan Uni SMA Muhammadiyah yang kemudian merencanakan
akan mengadakan musyawarah se-Jawa Tengah. Akan tetapi, upaya ini
mendapat tantangan dari Muhammadiyah, bahkan para aktifisnya diancam
akan dikeluarkan dari sekolah Muhammadiyah bila tetap akan meneruskan
rencananya. Pada tahun 1957 juga berdiri IPSM (Ikatan Pelajar Sekolah
Muhammadiyah) di Surakarta, yang juga mendapatkan resistensi dari
Muhammadiyah sendiri.
Resistensi dari berbagai pihak, termasuk Muhammadiyah, terhadap upaya
mendirikan wadah atau organisasi bagi pelajar Muhammadiyah sebenarnya
merupakan refleksi sejarah dan politik di Indonesia yang terjadi pada
awal gagasan ini digulirkan. Jika merentang sejarah yang lebih luas,
berdirinya IPM tidak terlepas kaitannya dengan sebuah background politik
ummat Islam secara keseluruhan. Ketika Partai Islam MASYUMI berdiri,
organisasi-organisasi Islam di Indonesia merapatkan sebuah barisan
dengan membuat sebuah deklarasi (yang kemudian terkenal dengan Deklarasi
Panca Cita) yang berisikan tentang satu kesatuan ummat Islam, bahwa
ummat Islam bersatu dalam satu partai Islam, yaitu Masyumi; satu gerakan
mahasiswa Islam, yaitu Himpunan Mahasiswa Islam (HMI); satu gerakan
pemuda Islam, yaitu Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII); satu gerakan
pelajar Islam, yaitu Pelajar Islam Indonesia
; dan satu Kepanduan Islam, yaitu Pandu Islam (PI). Kesepakatan bulat
organisasi-organisasi Islam ini tidak dapat bertahan lama, karena pada
tahun 1948 PSII keluar dari Masyumi yang kemudian diikuti oleh NU pada
tahun 1952. Sedangkan Muhammadiyah tetap bertahan di dalam Masyumi
sampai Masyumi membubarkan diri pada tahun 1959. Bertahannya
Muhammadiyah dalam Masyumi akhirnya menjadi mainstream yang kuat bahwa
deklarasi Panca Cita hendaknya ditegakkan demi kesatuan ummat Islam
Indonesia. Di samping itu, resistensi dari Muhammadiyah terhadap gagasan
IPM juga disebabkan adanya anggapan yang merasa cukup dengan adanya
kantong-kantong angkatan muda Muhammadiyah, seperti Pemuda Muhammadiyah
dan Nasyi'atul ‘Aisyiyah, yang cukup bisa mengakomodasikan kepentingan
para pelajar Muhammadiyah.
Dengan kegigihan dan kemantapan para aktifis pelajar Muhammadiyah
pada waktu itu untuk membentuk organisasi kader Muhammadiyah di kalangan
pelajar akhirnya mulai mendapat titik-titik terang dan mulai menunjukan
keberhasilanya, yaitu ketika pada tahun 1958 Konferensi Pemuda
Muhammadiyah Daerah di Garut berusaha melindungi aktivitas para pelajar
Muhammadiyah di bawah pengawasan Pemuda Muham-madiyah. Mulai saat itulah
upaya pendirian organisasi pelajar Muhammdiyah dilakukan dengan serius,
intensif, dan sistematis. Pembicaraan-pembicaraan mengenai perlunya
berdiri organisai pelajar Muhammadiyah banyak dilakukan oleh Pimpinan
Pusat Pemuda Muham-madiyah dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Dengan keputusan konferensi Pemuda Muham-madiyah di Garut tersebut
akhirnya diperkuat pada Muktamar Pemuda Muhammadiyah ke II yang
berlangsung pada tanggal 24-28 Juli 1960 di Yogyakarta, yaitu dengan
memutuskan untuk membentuk Ikatan Pelajar Muhammadiyah (Keputusan II/No.
4). Keputusan tersebut di antaranya ialah sebagai berikut :
Muktamar Pemuda Muhammadiyah meminta kepa-da Pimpinan Pusat
Muhammadiyah Majelis Pendi-dikan dan Pengajaran supaya memberi
kesem-patan dan memnyerahkan kompetensi pemben-tukan IPM kepada PP
Pemuda Muhammadiyah. Muktamar Pemuda Muhammadiyah mengama-natkan kepada
Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk menyusun konsepsi Ikatan Pelajar
Muham-madiyah (IPM) dari pembahasan-pembahasan muktamar tersebut, dan
untuk segera dilaksanakan setelah mencapai kesepakatan pendapat dengan
Pimpinan Pusat Muhammadiyah Majelis Pendi-dikan dan Pengajaran.
Kata sepakat akhirnya dapat tercapai antara Pimpinan Pusat Pemuda
Muhammadiyah dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Majelis Pendidikan dan
Pengajaran tentang organisasi pelajar Muhammadiyah. Kesepakatan tersebut
dicapai pada tanggal 15 Juni 1961 yang ditandatangani bersama antara
Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Majelis Pendidikan dan Pengajaran. Rencana pendirian IPM tersebut
dimatangkan lagi dalam Konferensi Pemuda Muhammadiyah di Surakarta
tanggal 18-20 Juli 1961, dan secara nasional melalui forum tersebut IPM
dapat berdiri. Tanggal 18 Juli 1961 ditetapkan sebagai hari kelahiran
Ikatan Pelajar Muhammadiyah.
Perkembangan IPM akhirnya bisa memperluas jaringan sehingga bisa
menjangkau seluruh sekolah-sekolah Muhammadiyah yang ada di Indonesia.
Pimpinan IPM (tingkat ranting) didirikan di setiap sekolah Muhammadiyah.
Berdirinya Pimpinan IPM di sekolah-sekolah Muhammadiyah ini akhirnya
menimbulkan kontradiksi dengan kebijakan pemerintah Orde Baru dalam UU
Keormasan, bahwa satu-satunya organisasi siswa di sekolah-sekolah yang
ada di Indonesia hanyalah Organisasi Siswa Intra-Sekolah (OSIS).
Sementara di sekolah-sekolah Muhammadiyah juga terdapat organisasi
pelajar Muhammadiyah, yaitu IPM. Dengan demikian, ada dualisme
organisasi pelajar di sekolah-sekolah Muhammadiyah. Bahkan pada
Konferensi Pimpinan Wilayah IPM tahun 1992 di Yogyakarta, Menteri Pemuda
dan Olahraga saat itu (Akbar Tanjung) secara khusus dan implisit
menyampaikan kebijakan pemerintah kepada IPM, agar IPM melakukan
penye-suaian dengan kebijakan pemerintah.
Dalam situasi kontra-produktif tersebut, akhirnya Pimpinan Pusat IPM
membentuk team eksistensi yang bertugas secara khusus menyelesaikan
permasalahan ini. Setelah dilakukan pengkajian yang intensif, team
eksistensi ini merekomendasikan perubahan nama dari Ikatan Pelajar
Muhammadiyah ke Ikatan Remaja Muhammadiyah. Perubahan ini bisa jadi
merupakan sebuah peristiwa yang tragis dalam sejarah organisasi, karena
perubahannya mengandung unsur-unsur kooptasi dari pemerintah. Bahkan ada
yang mengang-gap bahwa IPM tidak memiliki jiwa heroisme sebagai-mana
yang dimiliki oleh PII yang tetap tidak mau menga-kui Pancasila sebagai
satu-satunya asas organisasinya.
Namun sesungguhnya perubahan nama tersebut merupakan blessing in
disguise (rahmat tersembunyi). Perubahan nama dari IPM ke IRM sebenarnya
semakin memperluas jaringan dan jangkauan organisasi ini yang tidak
hanya menjangkau pelajar, tetapi juga basis remaja yang lain, seperti
santri, anak jalanan, dan lain-lain.
Keputusan pergantian nama ini tertuang dalam Surat Keputusan Pimpinan
Pusat IPM Nomor VI/PP.IPM/1992, yang selanjutnya disahkan oleh Pimpinan
Pusat Muhammadiyah pada tanggal 18 Nopember 1992 melalui Surat
Keputusan Pimpinan Pusat Muham-madiyah Nomor 53/SK-PP/IV.B/1.b/1992
tentang pergantian nama Ikatan Pelajar Muhammadiyah menjadi Ikatan
Remaja Muhammadiyah. Dengan demikian, secara resmi perubahan IPM menjadi
IRM adalah sejak tanggal 18 Nopember 1992.
MAKSUD DAN TUJUAN IPM
"TERBENTUKNYA PELAJAR MUSLIM YANG BERILMU, BERAKHLAQ MULIA, DAN
TERAMPIL DALAM RANGKA MENEGAKKAN DAN MENJUNJUNG TINGGI NILAI-NILAI
AJARAN ISLAM SEHINGGA TERWUJUDNYA MASYARAKAT ISLAM YANG
SEBENAR-BENARNYA"'Teks tebal '
Semboyan IPM
Semboyan IPM ada dalam Al-Quran surat Al-qalam ayat 1 yang berbunyi
"Nuun Walqalami Wamaa Yasturuun" yang artinya "Nuun, Demi Pena dan Apa
yang Dituliskannya" itulah semboyan IPM sebagai organisasi pelajar.
Jaringan IPM
Susunan organisasi IPM dibuat secara berjenjang dari tingkat Pimpinan
Pusat, Pimpinan Wilayah, Pimpinan Daerah, Pimpinan Cabang, dan tingkat
Ranting. Pimpinan Pusat adalah kesatuan wilayah-wilayah dalam ruang
lingkup nasional. Pimpinan Wilayah adalah kesatuan daerah-daerah dalam
tingkat propinsi atau daerah tingkat I. Pimpinan Daerah adalah kesatuan
cabang-cabang dalam tingkat kabupaten/kotamadia atau daerah tingkat II.
Sedangkan Pimpinan Cabang adalah kesatuan ranting-ranting dalam satu
kecamatan. Pimpinan Ranting adalah kesatuan anggota-anggota dalam satu
sekolah, desa/kelurahan atau tempat lainnya. Saat ini, Ikatan Pelajar
Muhammadiyah telah menjangkau seluruh wilayah Indonesia.
TINJAUAN ORGANISATORIS IPM
1) IPM sebagai Organisasi Maksud dan tujuan IPM adalah
“terbentuknya pelajar muslim yang berilmu, berakhlak mulia, dan
terampil dalam rangka menegakkan, menjunjung tinggi nilai-nilai ajaran
Islam sehingga terwujudnya masyarakat utama, adil dan makmur yang
diridloi Allah swt” (Pasal 3 AD/ART). Keanggotaan IPM sebagai
organisasi adalah keanggotaan PELAJAR. Pada Anggaran Dasar Pasal 5
tentang anggota, anggota IPM adalah: a) Pelajar muslim yang bersekolah
di perguruan Muhammadiyah tingkat SMP/sederajat dan/atau
SMA/sederajat; b) Pelajar muslim yang berusia 12 tahun dan maksimal 21
tahun; c) mereka yang pernah menjadi anggota sebagaimana tersebut
dalam ketentuan a dan b yang diperlukan oleh organisasi dengan usia
maksimal 24 tahun. Adapun syarat menjadi anggota IPM disebutkan dalam
Anggaran Rumah Tangga IPM Bab II Pasal 2 sebagai berikut. a) Pelajar
muslim WNI, yang menyetujui maksud dan tujuan IRM, bersedia mendukung
kebijakan organisasi dan berperan aktif melaksanakan tugas IRM dapat
diterima menjadi anggota. b) Pelajar yang bersekolah di perguruan
Muhammadiyah tingkat SMP/sederajat dan/atau SMA/sederajat. Kewajiban
anggota bahwa setiap anggota berkewajiban untuk menaati dan menjalankan
AD dan ART serta menaati segala peraturan dan kebijakan organisasi.
Adapun hak-hak anggota IPM adalah: a) memberikan saran dan menyatakan
pendapat demi kebaikan organisasi b) memberikan suara c) memberikan
saran untuk kebaikan d) memilih dan dipilih e) mendapatkan pembinaan
dari IPM Jaringan struktural IPM secara berjenjang dari tingkat Pimpinan
Pusat, Pimpinan Wilayah, Pimpinan Daerah, Pimpinan Cabang, dan
Pimpinan Ranting. Dalam hal permusyawaratan, dalam IPM mengenal
Muktamar, Konferensi Pimpinan Wilayah (Konpiwil), Musyawarah Wilayah
(Musywil), Konferensi Pimpinan Daerah (Konpida), Musyawarah Daerah
(Musyda), Konferensi Pimpinan Cabang (Konpicab), Musyawarah Cabang
(Musycab), Konferensi Pimpinan Ranting (Konpiran), dan Musyawarah
Ranting (Musyran). Permusyawaratan lain yang perlu diketahui adalah
Muktamar Luar Biasa, yaitu muktamar yang diselenggarakan apabila
keberadaan ikatan terancam dibubarkan yang Konpiwil tidak berwenang
untuk memutuskan dan tidak dapat ditangguhkan sampai muktamar
berikutnya. Permusyawaratan dapat berlangsung tanpa me-mandang jumlah
yang hadir, asal yang bersangkutan telah diundang secara sah. Keuangan
merupakan vitalitas bagi wujud gerak maupun amal usaha. Keuangan mampu
menyetir langkah usaha suatu organisasi. Keuangan merupakan kekayaan dan
aset modal usaha organisasi. Keuangan IPM secara jelas diatur dalam
AD/ART, keuangan IRM diperoleh dari dana abadi, iuran anggota, uang
pangkal, dan sumber lain yang halal dan tidak mengikat. Demikian pula
IRM mendapat bantuan rutin dari pimpinan Muhammadiyah setingkat.
2) Prinsip Dasar Organisasi: IPM Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM)
adalah salah satu organisasi otonom persyarikatan Muhammadiyah yang
merupakan gerakan Islam, dakwah amar ma’ruf nahi mungkar di kalangan
remaja, berakidah Islam, dan bersumber pada Al-Quran dan As-Sunnah.
Organisasi ini didirikan dengan maksud dan tujuan sebagaimana tersebut
di atas, yaitu dalam Pasal 3 AD/ART Muktamar IPM XIII. Pencapaian
maksud dan tujuan tersebut dilakukan dengan upaya-upaya sebagai
berikut: a) Menanamkan kesadaran beragama Islam, memperteguh iman,
menertibkan peribadatan dan mempertinggi akhlak. b) Mempergiat dan
memperdalam pemahaman agama Islam untuk mendapatkan kemurnian dan
kebenarannya. c) Memperdalam, memajukan dan meningkatkan ilmu
pengetahuan, teknologi dan budaya. d) Membimbing, membina, dan
menggerakkan anggota guna meningkatkan fungsi dan peran IPM sebagai
kader persyarikatan, umat dan bangsa dalam menunjang pembangunan
manusia seutuhnya menuju terbentuknya masyarakat utama, adil dan makmur
yang diridloi Allah swt. e) Meningkatkan amal salih dan kepedulian
terhadap nilai-nilai kemanusiaan. f) Segala usaha yang tidak menyalahi
ajaran Islam dengan mengindahkan hukum dan falsafah yang berlaku.
1 comments: