Warga Muhammadiyah tengah berkumpul di sebuah lapangan
Warga Muhammadiyah tengah berkumpul di sebuah lapangan (sumber: JG Photo)
Din menilai pelajar adalah tiang negara, dan negara akan menjadi baik bila pelajar berprestasi

PALEMBANG. Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin meminta agar anggota Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) jangan sekadar menjadi ‘laskar pelangi'. Dia justru meminta para pelajar tersebut menjadi anak panah Muhammadiyah yang bisa membawa Muhammadiyah memasuki usia abad kedua.

“Pelajar adalah tiang negara. Negara akan menjadi baik bila pelajar berprestasi, tapi sebaliknya negara akan runtuh bila pelajar buruk,” tegas Din dalam pidato amanat Muktamar IPM ke-18, di Palembang, Senin (26/11).

Din lantas menyebut IPM sebagai organisasi kepemudaan dan pelajar (OKP) terbaik, baik secara nasional maupun Asean. Bahkan beberapa pelajar di sekolah-sekolah Muhammadiyah berprestasi.

Pelajar SMK Muhammadiyah 2 Borobudur, Malang, berhasil menciptakan mobil nasional terbaik. Sekolah tersebut juga meluncurkan bus panggung berkapasitas 32 penumpang, yang bisa berfungsi multiguna.

Selain itu, menurut Din, SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi, Malang juga telah meluncurkan hybrid solar car. Peresmian peluncuran mobil bertenaga baterai itu dilakukan olehnya dua minggu lalu.

Mobil tersebut diberi nama Smart Education Hybrid Solar Car. Dengan Photovoltaic sebanyak 4 unit dan daya puncak power 168 watt, mobil ini mampu menempuh 12 jam perjalanan dengan mengangkut dua penumpang.

Prestasi lainnya yang dibanggakan Ketua PP Muhammadiyah adalah prestasi tim pelajar SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo yang memenangkan Aerial Robot Contest (pesawat tanpa awak). “Tim dari SMA 2 Sidoarjo menjadi satu-satunya juara dalam Indonesia Aerial Robot, di Institute Teknik Bandung,” kata Din bangga.

Untuk itu, Din meminta agar para pelajar Muhammadiyah jangan kalah dari sekolah-sekolah lain. Bahkan dia meminta para pelajar Muhammadiyah untuk berlomba-lomba menjadi yang terbaik. “Why not the best? Why not the best,” teriak Din sambil meminta seluruh pelajar turut meneriakkan slogan tersebut.

Bonus Demografi

Sementara itu, Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, masa depan Indonesia sangat tergantung oleh kemampuan inovatif dan kreatif generasi muda. Apalagi Indonesia saat ini hingga 2025 dianugerahi bonus demografi, yakni kondisi struktur masyarakatnya yang didominasi penduduk berusia produktif.

“Berbeda dengan negara-negara maju yang evolusi demografinya ageing (menua), negara-negara Asia, termasuk Indonesia, justru mengalami bonus demografi,” jelas Hatta.

Oleh karena itu, masa depan Indonesia sebagai bangsa tergantung pada kualitas dari para generasi muda. Apalagi pada 2015, Indonesia akan menghadapi Asean Economic Community. Ketika Masyarakat Ekonomi Asean diberlakukan, akan terjadi aliran bebas modal, informasi, dan tenaga kerja terampil dan berkeahlian.

“Sudah menjadi kewajiban kita semua untuk menciptakan generasi-generasi yang unggul di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain aspek manusia, Indonesia juga diberi keunggulan dari sumber daya alam,” kata Hatta.

Terhadap pengelolaan sumber daya alam, pemerintah sudah mengambil kebijakan untuk tidak mengizinkan lagi ekspor mentah seluruh hasil tambang pada 2014. Hal ini bertujuan agar pengelolaan sumber daya alam dikelola secara berkeadilan.

Sumber : http://www.beritasatu.com/nasional/84977-pelajar-muhammadiyah-jangan-hanya-jadi-laskar-pelangi.html